Senin, 24 Desember 2012

PEMANFAATAN LIMBAH KERTAS UNTUK DI DAUR ULANG


BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang

Kertas sebagai hasil pengolahan dari kayu kemudian dijadikan pulp/bubur kayu yang kemudian diolah sebagai bahan baku kertas. Banyaknya pemanfaatan kertas pada kehidupan sehari-hari menyisakan limbah setelah fungsi kertas tidak termanfaatkan lagi. Semakin canggihnya teknologi pembuatan kertas dalam jumlah banyak dapat membuat kertas juga memiliki banyak limbah yang tak jarang juga dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan karena butuh waktu yang cukup lama untuk di uraikan oleh bakteri.
Di daerah perkotaan cukup banyak penggunaan kertas, apalagi itu merupakan daerah pendidikan, seperti adanya universitas, SD, SMP, SMA dan lain-lain yang kental akan pendidikan. Kemudian daerah perkantoran, daerah percetakan dan sebagainya, yang tingkat penggunaan kertas cukup tinggi menimbulkan masalah tertentu dalam limbah kertas.
Untuk saat ini kebanyakan orang-orang tidak memanfaatkan limbah kertas tersebut dengan baik. Kebanyakan dari mereka hanyalah memakar kertas tersebut atau membuang ke tempat sampah, sehingga menyebabkan pencemaran udara bila dibakar, walaupun kadar pencemarannya tidak terlalu banyak.
Tidak hanya itu saja, seiring dengan meningkatnya tingkat pemakaian kertas maka menimbulkan polemic bagi keadaan lingkungan alam karena semakin banyak pula ekspolitasi pengolahan kayu yang akan dijadikan kertas. Yang pasti akan banyak kayu-kayu yang akan di tebang, pembukaan lahan hutan untuk industri kayu kertas. Hal ini tentu dapat mengakibatkan pemanasan global atau yang lebih dikenal “ Global Warming”.
Di samping hal-hal diatas, peningkatan pemakaian kertas juga berdampak pada semakin melambungnya harga kertas yang berpengaruh terhadap nilai jual dan beli para konsumen, distributor dan hal-hal terkait dalam penyaluran kertas.
Maka akan lebih baik bila limbah kertas ini dapat di daur ulang kembali sehigga setidaknya dapat mengurangi hal-hal negatif yang di jelaskan diatas.


1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, diangkat dan dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
a.       Bagaimana cara pemilihan limbah-limbah/sampah-sampah yang ada di lingkungan masyarakat ?
b.      Apa saja alat dan bahan pendaur ulangan limbah kertas ?
c.       Bagaimana cara kerja pendaur ulangan limbah kertas ?
1.3  Prosedur Pemecahan Masalah
Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan di atas maka akan diselesaikan dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu :
a.       Pendekatan teori, secara teori akan menggunakan kajian-kajian pustaka yang relevan, hasil-hasil penelitian, makalah dan blog-blog website pendidikan.
b.      Pendekatan praktis, dengan menggunakan data-data yang tersedia di lapangan.
1.4  Sistematika Uraian
Penulisan makalah ini diawali dengan kata pengantar yang berisi ucapan rasa syukur dan pengantar mengeni makalah yang akan dibahas oleh penulis. Kemudian Bab 1 mengenai pendahuluan yang didalamnya berisi, (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, (3) metode penelitian, dan (4) sistematika penulisan.
Bab 2 mengenai ” Pemanfaatan Limbah Kertas untuk di Daur Ulang  ” mencakup, (1) Cara Pemilihan Sampah (2) Alat dan bahan Pendaur Ulangan kertas, (3) Cara Kerja Pendaur Ulangan Kertas.
Sedangkan  Bab 4 membahas mengenai kesimpulan dan saran.










BAB II
PEMBAHASAN
PEMANFAATAN LIMBAH KERTAS UNTUK DI DAUR ULANG

2.2  Cara Pemilihan Sampah
Sampah, seringkali dianggap sebagai sesuatu yang mengganggu, baik pandangan hingga kesehatan. Ada berbagaimacam sampah yang antara lain berupa limbah padat maupun limbah cair.
Apa yang dapat kita lakukan? Pertanyaan sederhana, namun memiliki jawaban yang sangat rumit, karena memiliki konsekuensi untuk merubah gaya hidup. Dari pola hidup boros sampah, menjadi gaya hidup ramah lingkungan. Untuk itu, langkah awal adalah mengenali berbagai jenis sampah di lingkungan kita.
Kemudian mengklasifikasinya, mana yang masih bisa dipakai mana yang sudah habis pakai dan mana yang masih bisa diolah/didaur. Secara sederhana sampah dalam rumah dapat kita bagi menjadi 3 kategori, yakni sampah beracun, seperti batere bekas, bola lampu bekas dan barang-barang yang mengandung zat kimia. Kemudian sampah padat yang tidak dapat diurai, seperti plastik, botol, kaleng, dsb. Dan terakhir barang-barang yang masih dapat diurai oleh tanah seperti sisa sayuran, daun-daun, dsb.
Gaya hidup ramah lingkungan dikenal pula dengan semboyan 3R : Reduce, Reuse & Recycle. Artinya mengurangi tingkat kebutuhan akan sampah, menggunakan kembali sampah sampah yang telah ada dan mendaur ulang sampahsampah ulang ini memiliki tekstur yang indah. Dari kertas daur ulang kita dapat membuat beraneka ragam kerajinan tangan.

2.3  Alat dan Bahan Pendaur Ulangan Limbah Kertas
Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan kertas daur ulang :
a.              Blender, fungsinya untuk menghancurkan kertas menjadi bubur kertas, atau dapat juga dimodifikasi dengan alat penghancur yang lebih besar.
b.             Bingkai cetakan, terdiri dari 2 bingkai dengan ukuran yang sama. salah satu bingkai dilapisi dengan kain kasa.
c.              Ember kotak, fungsinya sebagai tempat pencampuran bubur kertas dengan air, sekaligus sebagai wadah pencetakan.
d.             Alas cetak, fungsinya untuk tempat pengeringan kertas daur ulang dari bingkai cetakan, sehingga bingkai cetakan dapat digunakan kembali. Alas cetak ini bisa berupa tripleks yang dilapisi kain katun atau juga dapat berupa matras yang biasa digunakan untuk alas tidur kemping.
e.              Sponds penghisap, fungsinya untuk menghisap air pada waktu transfer dari bingkai cetakan ke alas cetak.
f.              Gelas penakar, fungsinya untuk menakar perbandingan antara bubur kertas dengan air. Alat ini tidak mutlak ada.
g.             Alat press, fungsinya untuk mengepress kertas daur ulang agar serat-seratnya dapat lebih rapat. Alat ini dapat berupa dua papan kayu yang berukuran sama dengan bingkai cetak, yang keempat sudutnya diberi lubang. Selanjutnya masing-masing lubang diberi mur dan baut penjepit untuk mempertemukan kedua sisi papan kayu tersebut.EMBER wadah bubur kertas
h.             Kompor & panci, fungsinya untuk merebus berbagai macam serat dan pewarna alam
i.               Alu & lumpang, fungsinya untuk menumbuk berbagai serat agar lebih halus
j.               Sendok kayu, fungsinya untuk mengadukberbagai campuran.
k.             Pisau & gunting, fungsinya untuk memotong-motong serat tumbuhan
l.               Saringan teh besar
m.           Kain lap

Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan kertas daur ulang :
a)             Kertas Bekas
Setiap jenis kertas dipilah-pilahberdasarkan jenisnya masing-masing, kertas Koran, kertas HVS, karton hingga kertas warna warni.
b)      Pewarna Alam
Ø  Kunyit, jika diparut dan diperas sarinya akan menghasilkan warna kuning
Ø  Kulit bawang, jika direbus akan menghasilkan warna coklat
Ø  Pandan suji, jika ditumbuk dan diperas airnya dapat menghasilkan warna hijau pekat
Ø  Pandan wangi, jika direbus dan ditumbuk lalu diperas airnya dapat menghasilkan warna hijau muda, sekaligus aroma wangi
Ø  Kesumba (bixa), jika bijinya direndam dan diremas atau direbus dapatmenghasilkan warna oranye
Ø  Serutan kayu nangka. Jika direbus akan menghasilkan warna kuning
Ø  Sirih, jika ditumbuk dan dicampur dengan kapur akan menghasilkan warna merah kecoklatan
Ø  Daun pisang kering, jika dibakar, abunya dapat menghasilkan warna coklat keabu-abuan
Ø  Rumput putri malu (Mimosa sp) jika direbus akan menghasilkan warna lembayung
c)     Serat Pengisi
Merupakan bahan-bahan yang dapat ditambahkan ke dalam campuran bubur kertas sehingga dihasilkan kertas yang lebih indah dan bertekstur. Dapat berupa bunga-bungaan ataupun serat tumbuhan lainnya seperti serat daun pandan wangi, serat batang pisang.

2.4  Cara Pembuatan Kertas Daur Ulang
Cara pembuatan kertas daur ulang antara lain:
1)      Kertas bekas yang telah disobek-sobek sebesar perangko, direndam minimal 12 jam agar serat-seratnya menjadi lunak diresapi air. Perendaman dapat pula dibantu dengan perebusan untuk mempercepat proses peresapan air.
2)      Kertas yang telah lemas direndam air / direbus, dihancurkan dengan blender. Dengan perbandingan 1 ; 4 (4 bagian air untuk 1 bagian kertas). Lama pemblenderan tidak lebih dari 1 menit, sebaiknya dilakukan 2 kali pemblenderan dengan
interval 30 detik saja.
3)      Bubur kertas yang diperoleh dari pemblenderan dikumpulkan dalam satu wadah. Selanjutnya dapat dilakukan pencucian untuk mengurangi kadar asamnya dengan cara menyaring bubur kertas pada kain yang agak lebar dan meletakkannya di atas ember berisi air. Dengan demikian bubur kertas dapat dicuci sekaligus memisahkan potonganpotongan
kertas yang mungkin belum hancur akibat pemblenderan.
4)      Selanjutnya bubur kertas siap untuk diolah, dapat dicetak langsung maupun dilakukan pencampuran warna dan serat. Masukan bubur kertas yang hanya bercampur dengan warna saja, atau bercampur dengan serat saja, atau bercampur dengan pewarna dan serat maupun bubur kertas tanpa campuran, kedalam ember kotak tempat cetakan. Perbandingan antara jumlah air dan bubur kertas tetap 4 : 1 (4 bagian air untuk 1 bagian bubur kertas). Aduk-aduk hingga campuran air dan bubur kertas merata.
5)   Masukkan bingkai cetakan, dengan posisi bingkai cetak yang memakai kain kassa berada dibawah dan bingkai kosong dibagian atas sisi kain kassa. Masukkan hingga kedasar ember cetak, dengan hati-hati. Atur posisi bingkai cetak agar datar dan sejajar permukaan air. Kemudian angkat bingkai tersebut dengan hati-hati dalam posisi datar. Bubur kertas akan tercetak dipermukaan bingkai dengan bentuk seperti selembar kertas yang basah. Angkat bingkai penutup dengan cepat, jangan sampai airnya memerciki lembaran kertas yang masih basah tadi. Kemudian ditiriskan dalam posisi miring sekitar 30 derajat hingga airnya tinggal sedikit. Selanjutnya kertas basah tersebut siap untuk ditransfer ke atas permukaan alas cetak untuk dikeringkan.
6)      Bingkai cetak dibalik, sehingga kertas basah menghadap ke alas cetak. Letakkan bingkai cetak dengan kertas basah tersebut pada alas cetak dengan hati-hati. Pada bagian atas bingkai cetak atau sisi sebaliknya dari kertas basah dapat dilakukan pengeringan dengan menggunakan spon. Selain untuk mempercepat pengeringan juga untuk mempermudah proses pemindahan kertas. Jika sudah cukup keringda bingkai cetak sudah dapat diangkat dari alas cetak, lakukan dengan hati-hati agar kertas tersebut tidak cacat.
7)   Kertas yang telah dipindahkan ke alas cetak tinggal menunggu kering saja, tetapi sebaiknya tidak dijemur dibawah matahari langsung. Dapat juga diselingi dengan pengepresan sewaktu kertas belum kering, dengan cara lapisi setiap lembar kertas dengan kain dan tumpuk sampai beberapa lapis kemudian diletakkan diantara papan pengepresan, lakukan selama kira-kira 10 menit. Jika kertas sudah kering, pengepresan dilakukan selama 1 jam.
8)   Pencampuran Warna
Ø  Bubur kertas yang telah siap diolah, dapat dicampurkan dengan bahan pewarna alam yang telah kita persiapkan sebelumnya. Caranya adalah dengan mencampurkan langsung dan diaduk hingga merata. Selanjutnya dapat dilakukan perebusan jika ingin pencampuran warna yang lebih kuat.
Ø  Sisa pewarna alam dapat pula dicampurkan ke dalam air diember pencetakan agar tetap membantu menimbulkan warna yang diinginkan.
Ø  Bubur kertas berwarna pun telah siap untuk diolah lebih lanjut, baik untuk dicetak, maupun dicampur dengan serat pengisi lainnya.
9)   Pencampuran Serat
a)      Gedebok Pisang,
Ø  Gedebok/batang pisang yang sudah selesai berbuah cincang seperti dadu dengan panjang sekitar 2 cm, jemur sekitar 2 jam untuk menghilangkan getah.
Ø  Kemudian ditumbuk dengan alu & lumping sehingga agak lunak.
Ø  Selanjutnya direbus selama 1 jam untuk melunakan seratnya. Kemudian tiriskan.
Ø  Setelah itu ditumbuk kembali hingga lebih halus. Saring dengan kain untuk dicuci dengan air, agar tinggal serat yang tersisa.
Ø  Serat yang tersisa dapat langsung dicampur dengan bubur kertas, atau jika dirasa kurang halus, dapat pula dibantu dengan pemblenderan.
Ø  Selanjutnya dicampurkan sedikit demi sedikit ke dalam bubur kertas, sambil diaduk terus menerus hingga rata.
b)        Kulit Bawang
Ø  Rebus kulit bawang yang sudah digunting-gunting kecil dengan air hingga mendidih, sisihkan dan air rebusan jangan dibuang.
Ø  Hancurkan kuit bawang yang telah direbus dengan menggunakan blender selama 5 – 10 detik.
Ø  Campurkan secara perlahan kulit bawang yang telah dihancurkan kedalam wadah bubur kertas sambil terus diaduk-aduk hingga merata, jika air rebusan agak kotor dapat dilakukan penyaringan terlebih dahulu.
c)        Pandan Wangi
Ø  Rebus potongan pandan wangi (2 cm) selama kira-kira 1 jam, tiriskan.
Ø  Campurkan air rebusan dengan bubur kertas secepatnya, aduk-aduk hingga rata.
Ø  Pencampuran serat pun telah selesai, kemudian jemur hingga kering dalam cetakan.










BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Limbah kertas dapat dimanfaatkan atau di daur ulang kembali supaya menjadi bernilai ekonomi dapat mengurangi pencemaran lingkungan yang di timbulkan oleh limbah kertas tersebut. namun perlu ketrampilan dalam pengolahan limbah kertas tersebut. bahkan dapat bernilai ekonomi kembali daripada hanya dibakar saja.
Disamping itu dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mencintai lingkungan dengan pemanfaatan limbah secara efisien dan ramah lingkungan.
3.2  Saran
Hendaknya perlu ada pemanfaatan secara maksimal dari limbah kertas agar ramah lingkungan dengan tidak hanya di bakar saja. Dalam hal ini perlu adanya suatu gerakan yang dapat memacu kreatifitas-kreatifitas yang dapat bernilai.


















DAFTAR PUSTAKA

Dobby, 2004, Perilaku Hemat Pendaur Ulangan Kertas, Tugas Akhir JTS, FT UGM, Yogyakarta.