Minggu, 14 Juli 2013

TEORI PERUBAHAN SOSIAL



TEORI PERUBAHAN SOSIAL

1.      Pengertian
Perubahan sosial adalah suatu bentuk peradaban umat manusia akibat adanya eskalasi perubahan alam, biologis, fisik yang terjadi sepanjang kehidupan manusia.
2.      Proses perubahan sosial
Menurut Roy Bhaskar (1984), perubahan sosial biasanya terjadi secara wajar (natural), gradual, bertahap serta tidak pernah terjadi secara radikal atau revolusioner. Proses perubahan sosial meliputi :
a.         Proses reproduction, adalah mengulang-ulang, menghasilkan kembali segala hal yang diterima sebagai warisan budaya yang kita miliki. Warisan budaya dalam kehidupan keseharian meliputi ; material (kebendaan, teknologi) dan immaterial (non benda, adat, norma, dan lain-lain)
b.        Proses transpormation, adalah suatu proses penciptaan hal yang baru yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi, yang berubah adalah aspek budaya yang sifatnya material, sedangkan yang sifatnya norma dan nilai sulit sekali diadakan perubahan (bahkan ada kecenderungan untuk dipertahankan). Contohnya orang Jawa, memakai pakaian dengan stelan dasi dan jas, tetapi nilai kehidupannya tetap Wonogiri. Hal ini menunjukkan bahwa budaya yang tampak (material) lebih mudah diubah, tetapi sikap hidup adalah menyangkut nilai-nilai yang sikar untuk dibentuk kembali.
3.      Teori perubahan sosial menurut ahli
a.         Karl Marx
Menurut teori ini, konflik berasal dari pertentangan kelas antara kelompok tertindas dan kelompok penguasa sehingga akan mengarah pada perubahan sosial. Teori ini berpedoman pada pemikiran Karl Marx yang menyebutkan bahwa konflik kelas sosial merupakan sumber yang paling penting dan berpengaruh dalam semua perubahan sosial.
Ralf Dahrendorf berpendapat bahwa semua perubahan sosial merupakan hasil dari konflik kelas di masyarakat. la yakin bahwa konflik dan pertentangan selalu ada dalam setiap bagian masyarakat. Menurut pandangannya, prinsip dasar teori konflik yaitu konflik sosial dan perubahan sosial selalu melekat dalam struktur masyarakat.

b.        Max Weber
Pada dasarnya melihat perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat adalah akibat dari pergeseran nilai yang dijadikan orientasi kehidupan masyarakat. Dalam hal ini dicontohkan masyarakat Eropa yang sekian lama terbelenggu oleh nilai Katolikisme Ortodoks, kemudian berkembang pesat kehidupan sosial ekonominya atas dorongan dari nilai Protestanisme yang dirasakan lebih rasional dan lebih sesuai dengan tuntutan kehidupan modern.

c.         Emile Durkheim
Melihat perubahan sosial terjadi sebagai hasil dari faktor-faktor ekologis dan demografis, yang mengubah kehidupan masyarakat dari kondisi tradisional yang diikat solidaritas mekanistik, ke dalam kondisi masyarakat modern yang diikat oleh solidaritas organistik.

Selengkapnya silahkan download di link berikut :